Pengertian VTP dan VLAN
I. Pengertian dan Konsep
Dasar VTP
VTP adalah
adalah suatu protocol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah
ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain
mengatakan suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk
menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN.
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch
skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
konsep dasar
VTP . (mengenalkan VLAN pada jaringan)
Di dalam artikel
VLAN pada beberapa edisi sebelumnya, Anda telah melihat konsep VLAN dan juga
VLAN tagging protocol seperti ISL. Jika Anda ingat kembali, tujuan
mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat
melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun
hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak
melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch.
Di sinilah VTP mengambil bagian.
VLAN
merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita
kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan
dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan
switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.
Kelemahan
cara ini adalah banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Cara
ini juga lebih manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit untuk
dikelola. Oleh karena itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk
menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa
VLAN dapat berbagi satu kabel.
Trunk link
tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif
dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link.Adalah mungkin
untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN.
Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat
bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan
trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus
mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
II.
Frame VTP
Karena trunk
link dapat digunakan untuk mentransmisi beberapa VLAN, switch harus
mengidentifikasi frame setiap VLAN pada waktu mereka dikirim atau diterima
melalui trunk link. Identifikasi frame atau tagging, memberi ID yang berbeda
untuk setiap frame yang melewati trunk link. ID ini dapat dianggap sebagai
nomor VLAN atau “warna” VLAN, karena setiap VLAN yang digambar pada diagram
jaringan mempunyai warna yang berbeda. Identifikasi frame VLAN dikembangkan
untuk jaringan switch. Pada waktu setiap frame melewati trunk link, suatu
pengenal ditambahkan dalam kepala frame. Pada waktu switch yang dilalui
menerima frame ini, mereka akan memeriksa pengenalnya untuk mengetahui milik
siapa frame tersebut.
III. VTP Domain
Tujuan utama
VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur
sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch
Cisco Anda, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut
tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP
management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu
switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara
default tidak menjadi bagian dari VTP management domain manapun.
Dari sini
dapat kita lihat mengapa VTP sangat menguntungkan. Bayangkanlah suatu
lingkungan di mana administrator jaringan harus mengatur 20 switch atau lebih.
Tanpa VTP, untuk membuat VLAN baru administrator harus melakukannya pada
semuanya switch yang diperlukan secara individu. Namun dengan VTP,
administrator dapat membuat VLAN tersebut sekali dan VTP secara otomatis akan
menyebarkan (advertise) informasi tersebut ke semua switch yang berada di dalam
domain yang sama. Keuntungan VTP yang utama adalah efisiensi yang diberikan
dalam menambah dan menghapus VLAN dan juga dalam mengubah konfigurasi VLAN
dalam lingkungan yang besar.
Secara umum,
mengonfigurasi VTP pada switch Cisco Catalyst bukanlah pekerjaan yang sulit.
Pada kenyataannya, begitu nama VTP management domain dibuat pada setiap switch,
proses pertukaran informasi VTP antar-switch akan dilakukan secara otomatis dan
tidak memerlukan konfigurasi lebih lanjut atau pengaturan setiap hari. Namun,
untuk mendapatkan gambaran lengkap bagaimana VTP bekerja dalam suatu VTP
domain, pertama Anda harus mengetahui mode VTP.
IV.
Mode Operasi VTP
Jika Anda
ingin membuat switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap
switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan.
Mode VTP yang digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch
berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode
VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan
mode transparent. Mode server—VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan
VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya
yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang
diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada
dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit
harus mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau
dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
- Mode client—VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut.
- Mode transparent—switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut.
Berdasarkan
peran masing-masing mode VTP, maka sekarang kita dapat mengetahui
penggunaannya. Sebagai contoh, jika mempunyai 15 switch Cisco pada jaringan,
Anda dapat mengonfigurasi mereka dalam VTP domain yang sama. Walaupun setiap
switch secara teori dapat berada dalam mode default (mode server), akan lebih
mudah jika hanya satu switch saja yang dalam mode itu dan kemudian
mengonfigurasi sisanya dakan mode client.
Kemudian,
ketika Anda ingin menambah, menghapus, atau mengubah VLAN, perubahan tersebut
secara otomatis dapat disebarkan ke switch mode client. Jika Anda perlu suatu
switch yang “standalone”, atau tidak ingin menyebarkan informasi VLAN, gunakan
mode
transparent.
V.
VTP Advertisement
Setiap
switch yang tergabung dalam VTP menyebarkan VLAN, nomor revisi, dan parameter
VLAN pada port trunk-nya untuk memberitahu switch yang lain dalam management
domain. VTP advertisement dikirim sebagai frame multicast. Switch akan
menangkap frame yang dikirim ke alamat multicast VTP dan memproses mereka.
Karena semua
switch dalam management domain mempelajari perubahan konvigurasi VLAN yang
baru, suatu VLAN hanya perlu dibuat dan dikonfigurasi pada satu VTP server di
dalam domain tersebut.
Secara
default, management domain diset ke non-secure advertisement tanpa password. Suatu
password dapat ditambahkan untuk mengeset domain ke mode secure.
Password tersebut harus dikonfigurasi pada setiap switch dalam domain sehingga
semua switch yang bertukar informasi VTP akan menggunakan metode enkripsi yang
sama.
VTP
advertisement dimulai dengan nomor revisi konfigurasi 0 (nol). Pada waktu
dilakukan perubahan, nomor revisi akan dinaikkan sebelum advertisement dikirim
ke luar. Pada waktu switch menerima suatu advertisement yang nomor revisinya
lebih tinggi dari yang tersimpan di dalam, advertisement tersebut akan menimpa
setiap informasi VLAN yang tersimpan. Oleh karena itu, penting artinya untuk
memaksa setiap jaringan baru yang ditambahkan dengan nomor revisi nol. Nomor
revisi VTP disimpan dalam VRAM dan tidak berubah oleh siklus listrik switch.
VI.
VTP Pruning
Walaupun
konfigurasi trunk link (menggunakan protokol seperti ISL) memungkinkan traffic
dari beberapa VLAN melewati satu link, ini tidaklah selalu optimal. Sebagai
contoh, misalkan ada tiga switch yang dihubungkan dengan dua trunk link,
seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dalam kasus ini, ketiga switch tergabung
VLAN 1, tetapi hanya switch A dan switch B yang tergabung dalam VLAN 2. Semua
traffic VLAN 2 akan tetap dilewatkan ke switch C, walaupun ia tidak tergabung
dalam VLAN 2.
Pada waktu
VTP Pruning digunakan dalam VTP management domain, traffic VLAN hanya akan
dilewatkan ke switch jika diperlukan. Dalam kasus ini, penggunaan VTP Pruning
akan memastikan traffic VLAN 2 tidak pernah dilewatkan ke switch-C sampai
switch C benar-benar tergabung dalam VLAN 2.
VII.
Konfigurasi VTP
Untuk
mengkonfigurasi IOS menjadi server VTP, jalankan perintah berikut:
SwitchA#
vlan database
SwitchA(vlan)#
vtp domain vtpdom
SwitchA(vlan)#
vtp server
SwitchA(vlan)#
exit
Untuk
mengkonfigurasi klien VTP, jalankan perintah berikut:
SwitchB#
vlan database
SwitchB(vlan)#
vtp domain vtpdom
SwitchB(vlan)#
vtp client
SwitchB(vlan)#
exit
Untuk
menonaktifkan VTP, dengan mengatur mode VTP transparan seperti:
SwitchC#
vlan database
SwitchC(vlan)#
vtp transparent
SwitchC(vlan)#
exit
Untuk
memantau pengoperasian VTP dan status, gunakan:
SwitchA#
show vtp status
SwitchA#
show vtp counters
PENGERTIAN VLAN
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak
terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network
dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat
fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau
departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar
dibawah ini
Gambar Jaringan VLAN
BAGAIMANA VLAN
BEKERJA
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang
digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses
dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan
(tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan
port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan
oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang
manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab
menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua
switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana
data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu
software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai
suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN
dibutuhkan router.
TIPE TIPE VLAN
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan
berdasarkan port yang di gunakan , MAC address, tipe protokol.
1.
Berdasarkan Port
Keanggotaan
pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut.
Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan
VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2 Kelemahannya adalah user tidak bisa
untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator
harus mengkonfigurasikan ulang.
2.
Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan
suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer yang
dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki
oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh
NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user
berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN
tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan
secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki
3.
Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan
VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat table
4.
Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet
IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi Konfigurasi
ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan
funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN.Keuntungannya
seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila
berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka
akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC
addresses.
5.
Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat
dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan,
atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan.
Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN
1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
PERBEDAAN MENDASAR
ANTARA LAN DAN VLAN
Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local
Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan
dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari
workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang
memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari
model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang
tergabung dalamsatu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling
berhubungan walaupun terpisah secara fisik. Atau lebih jelas lagi akan dapat
kita lihat perbedaan LAN dan VLAN pada gambar dibawah ini.
Gambar konfigurasi LAN
[hub]-[1]-[1]-[1] <– lan 1/di lantai 1
|
[x]–[hub]-[2]-[2]-[2]< – lan 2/di lantai 2
|
[hub]-[3]-[3]-[3] <– lan 3/di lantai 3
Gambar konfigurasi VLAN
Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat
diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang diharapkan dapat memberikan
kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional.
PERBANDINGAN VLAN DAN LAN
A.Perbandingan Tingkat Keamanan
Penggunaan LAN telah memungkinkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara Bersama (resource sharing atau disebut juga hardware sharing).10 LAN memungkinkan data tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal ini akan mengakibatkan mudahnya pengguna yang tidak dikenal (unauthorized user) untuk dapat mengakses semua bagian dari broadcast. Semakin besar broadcast, maka semakin besar akses yang didapat, kecuali hub yang dipakai diberi fungsi kontrol keamanan. VLAN yang merupakan hasil konfigurasi switch menyebabkan setiap port switch diterapkan menjadi milik suatu VLAN. Oleh karena berada dalam satu segmen, port-port yang bernaung dibawah suatu VLAN dapat saling berkomunikasi langsung. Sedangkan port-port yang berada di luar VLAN tersebut atau berada dalam naungan VLAN lain, tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena VLAN tidak meneruskan broadcast. VLAN yang memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan tambahan dalam hal keamanan jaringan tidak menyediakan pembagian/penggunaan media/data dalam suatu jaringan secara keseluruhan. Switch pada jaringan menciptakan batas-batas yang hanya dapat digunakan oleh komputer yang termasuk dalam VLAN tersebut. Hal ini mengakibatkan administrator dapat dengan mudah mensegmentasi pengguna, terutama dalam hal penggunaan media/data yang bersifat rahasia (sensitive information) kepada seluruh pengguna jaringan yang tergabung secara fisik. Keamanan yang diberikan oleh VLAN meskipun lebih baik dari LAN,belum menjamin keamanan jaringan secara keseluruhan dan juga belum dapat dianggap cukup untuk menanggulangi seluruh masalah keamanan .VLAN masih sangat memerlukan berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti firewall, pembatasan pengguna secara akses perindividu, intrusion detection, pengendalian jumlah dan besarnya broadcast domain, enkripsi jaringan, dsb. Dukungan Tingkat keamanan yang lebih baik dari LAN inilah yang dapat dijadikan suatu nilai tambah dari penggunaan VLAN sebagai sistem jaringan. Salah satu kelebihan yang diberikan oleh penggunaan VLAN adalah control administrasi secara terpusat, artinya aplikasi dari manajemen VLAN dapat dikonfigurasikan, diatur dan diawasi secara terpusat, pengendalian broadcast jaringan, rencana perpindahan, penambahan, perubahan dan pengaturan akses khusus ke dalam jaringan serta mendapatkan media/data yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan dan administrasi di dalam grup tersebut semuanya dapat dilakukan secara terpusat. Dengan adanya pengontrolan manajemen secara terpusat maka administrator jaringan juga dapat mengelompokkan grup-grup VLAN secara spesifik berdasarkan pengguna dan port dari switch yang digunakan, mengatur tingkat keamanan, mengambil dan menyebar data melewati jalur yang ada, mengkonfigurasi komunikasi yang melewati switch, dan memonitor lalu lintas data serta penggunaan bandwidth dari VLAN saat melalui tempat-tempat yang rawan di dalam jaringan.
B.Perbandingan Tingkat Efisiensi
Untuk dapat mengetahui perbandingan tingkat efisiensinya maka perlu di ketahui kelebihan yang diberikan oleh VLAN itu sendiri diantaranya:
·
•Meningkatkan Performa Jaringan LAN yang
menggunakan hub dan repeater untuk menghubungkan peralatan komputer satu dengan
lain yang bekerja dilapisan physical memiliki kelemahan, peralatan ini hanya
meneruskan sinyal tanpa memiliki pengetahuan mengenai alamat-alamat yang
dituju. Peralatan ini juga hanya memiliki satu domain collision sehingga bila
salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Walaupun
peralatan dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub. Protokol ethernet
atau IEEE 802.3 (biasa digunakan pada LAN) menggunakan mekanisme yang disebut
Carrier Sense Multiple Accsess Collision Detection (CSMA/CD) yaitu suatu cara
dimana peralatan memeriksa jaringan terlebih dahulu apakah ada pengiriman data
oleh pihak lain. Jika tidak ada pengiriman data oleh pihak lain yang dideteksi,
baru pengiriman data dilakukan. Bila terdapat dua data yang dikirimkan dalam
waktu bersamaan, maka terjadilah tabrakan (collision) data pada jaringan. Oleh
sebab itu jaringan ethernet dipakai hanya untuk transmisi half duplex, yaitu
pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja. Berbeda dari hub yang
digunakan pada jaringan ethernet (LAN), switch yang bekerja pada lapisan
datalink memiliki keunggulan dimana setiap port didalam switch memiliki domain
collision sendiri-sendiri. Oleh sebab itu sebab itu switch sering disebut juga
multiport bridge. Switch mempunyai tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar
penterjemah untuk semua port. Switch menciptakan jalur yang aman dari port
pengirim dan port penerima sehingga jika dua host sedang berkomunikasi lewat
jalur tersebut, mereka tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi jika satu port sibuk,
port-port lainnya tetap dapat berfungsi. Switch memungkinkan transmisi
full-duplex untuk hubungan ke port dimana pengiriman dan penerimaan dapat
dilakukan bersamaan dengan penggunakan jalur tersebut diatas. Persyaratan untuk
dapat mengadakan hubungan full-duplex adalah hanya satu komputer atau server
saja yang dapat dihubungkan ke satu port dari switch. Komputer tersebut harus
memiliki network card yang mampu mengadakan hubungan full-duflex, serta
collision detection dan loopback harus disable. Switch pula yang memungkinkan
terjadinya segmentasi pada jaringan atau dengan kata lain switch-lah yang
membentuk VLAN.Dengan adanya segmentasi yang membatasi jalur broadcast akan
mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat menerima dan mengirimkan jalur broadcast
ke VLAN lainnya. Hal ini secara nyata akan mengurangi penggunaan jalur
broadcast secara keseluruhan, mengurangi penggunaan bandwidth bagi pengguna,
mengurangi kemungkinan terjadinya broadcast storms (badai siaran) yang dapat
menyebabkan kemacetan total di jaringan komputer. Administrator jaringan dapat
dengan mudah mengontrol ukuran dari jalur broadcast dengan cara mengurangi
besarnya broadcast secara keseluruhan, membatasi jumlah port switch yang
digunakan dalam satu VLAN serta jumlah pengguna yang tergabung dalam suatu
VLAN.
·
Terlepas dari Topologi Secara Fisik Jika jumlah
server dan workstation berjumlah banyak dan berada di lantai dan gedung yang
berlainan, serta dengan para personel yang juga tersebar di berbagai tempat,
maka akan lebih sulit bagi administrator jaringan yang menggunakan sistem LAN
untuk mengaturnya, dikarenakan akan banyak sekali diperlukan peralatan untuk
menghubungkannya. Belum lagi apabila terjadi perubahan stuktur organisasi yang
artinya akan terjadi banyak perubahan letak personil akibat hal tersebut. Permasalahan
juga timbul dengan jaringan yang penggunanya tersebar di berbagai tempat
artinya tidak terletak dalam satu lokasi tertentu secara fisik. LAN yang dapat
didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer yang
lokasinya terbatas secara fisik, misalnya dalam satu gedung, satu komplek, dan
bahkan ada yang menentukan LAN berdasarkan jaraknya sangat sulit untuk dapat
mengatasi masalah ini. Sedangkan VLAN yang memberikan kebebasan terhadap batasan
lokasi secara fisik dengan mengijinkan workgroup yang terpisah lokasinya atau
berlainan gedung, atau tersebar untuk dapat terhubung secara logik ke jaringan meskipun
hanya satu pengguna. Jika infrastuktur secara fisik telah terinstalasi,
maka hal ini tidak menjadi masalah untuk menambah port bagi VLAN yang baru jika
organisasi atau departemen diperluas dan tiap bagian dipindah. Hal ini
memberikan kemudahan dalam hal pemindahan personel, dan tidak terlalu sulit
untuk memindahkan pralatan yang ada serta konfigurasinya dari satu tempat ke
tempat lain.Untuk para pengguna yang terletak berlainan lokasi maka
administrator jaringan hanya perlu menkofigurasikannya saja dalam satu port
yang tergabung dalam satu VLAN yang dialokasikan untuk bagiannya sehingga pengguna
tersebut dapat bekerja dalam bidangnya tanpa memikirkan apakah ia harus dalam
ruangan yang sama dengan rekan-rekannya. Hal ini juga mengurangi biaya yang
dikeluarkan untuk membangun suatu jaringan baru apabila terjadi restrukturisasi
pada suatu perusahaan, karena pada LAN semakin banyak terjadi perpindahan makin
banyak pula kebutuhan akan pengkabelan ulang, hampir keseluruhan perpindahan
dan perubahan membutuhkan konfigurasi ulang hub dan router. VLAN memberikan
mekanisme secara efektif untuk mengontrol perubahan ini serta mengurangi banyak
biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang hub dan router. Pengguna VLAN
dapat tetap berbagi dalam satu network address yang sama apabila ia tetap terhubung
dalam satu swith port yang sama meskipun tidak dalam satu lokasi. Permasalahan
dalam hal perubahan lokasi dapat diselesaikan dengan membuat komputer
pengguna tergabung kedalam port pada VLAN tersebut dan mengkonfigurasikan
switch pada VLAN tersebut.
·
Mengembangkan Manajemen Jaringan VLAN memberikan
kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk
membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur
manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat
terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN
untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi
pengembangan manajemen jaringan. Dengan keunggulan yang diberikan oleh
VLAN maka ada baiknya bagi setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke
VLAN. VLAN yang merupakan pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu
banyak melakukan perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan
pelayanan pada teknologi jaringan.
Read Users' Comments (1)komentar